Duniatera - Rapper Amerika Kanye West, yang sekarang disebut Ye, tengah mengajukan proposal untuk membeli Parler, platform media sosial yang populer di kalangan konservatif AS.
Hal itu disampaikan induk usaha Parlement Technologies pada Senin (17/12022).
Parler yang berbasis di Nashville, yang telah mengumpulkan pendanaa sekitar US$56 juta hingga saat ini, mengatakan pihaknya memperkirakan kesepakatan akan selesai pada kuartal keempat 2022. Informasi itu tidak menyertakan nilai kesepakatan.
Kesepakatan ini datang ketika Parler, yang diluncurkan pada 2018 dan menata dirinya sebagai ruang kebebasan berbicara bagi mereka yang mencari alternatif dari platform seperti Twitter Inc, telah dipulihkan di toko aplikasi Google dan Apple Inc setelah dihapus setelah kerusuhan ibukota AS pada Januari 2021.
Ye, yang juga seorang perancang busana, dalam beberapa minggu terakhir telah memutuskan kemitraannya dengan pengecer pakaian Gap Inc (GPS.N), sedangkan pembuat barang olahraga Jerman Adidas (ADSGn.DE) telah meninjau kemitraan bisnisnya dengan rapper tersebut.
Sang rapper juga memiliki masalah dengan platform media sosial utama, dengan beberapa kali unggahannya dibatasi.
Baru-baru ini, West dibanned dari Instagram-nya oleh induk Facebook, Meta Platforms (META.O) karena unggahan yang dikutuk pengguna online sebagai anti-Semit. Dia kemudian pindah ke Twitter, memposting untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
"Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kami harus memastikan bahwa kami memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," kata Ye dalam sebuah pernyataan.
Ye tampaknya telah bergabung dengan Parler pada hari Senin dan memiliki sekitar 91 pengikut pada saat pengumuman.
Rapper Amerika telah mengumumkan pada 2020 bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai Presiden AS dalam sebuah tantangan nyata terhadap mantan Presiden AS Donald Trump, tetapi kemudian mundur. (Reuters)