Myanmar Tak Mau Dengarkan Asean, Tekanan ke Mereka Dianggap Kontraproduktif


Duniatera.com
- Myanmar yang dikuasai militer mengatakan tidak akan 'terikat' oleh hasil pertemuan Association of Southeast Asian Nations (Asean).

Seperti ditulis Aljazeera, Pemerintah militer Myanmar telah memperingatkan bahwa setiap tekanan dari tetangganya di Asia Tenggara untuk menempatkan kerangka waktu pada rencana perdamaian akan menciptakan "implikasi negatif".

Pemerintah militer membuat pernyataan sebagai tanggapan atas pertemuan sebelumnya pada hari Kamis oleh para menteri luar negeri Asosiasi Bangsa -Bangsa Asia Tenggara yang telah membahas cara-cara meredakan konflik yang meningkat di negara itu.

Kamis (27/10) malam, kementerian luar negeri yang ditunjuk militer Myanmar merilis pernyataan yang menyalahkan gerakan perlawanan bersenjata dengan kekerasan dan mengatakan tekanan untuk menetapkan kerangka waktu untuk perdamaian akan menciptakan lebih banyak implikasi negatif daripada yang positif.

Kementerian juga mengatakan bahwa Myanmar “tidak akan terikat oleh hasil pertemuan” karena dipegang oleh sembilan negara Asean tanpa kehadiran perwakilan dari Myanmar, yang melengkapi keanggotaan 10 negara blok.

Myanmar telah diguncang oleh konflik berdarah dalam beberapa minggu terakhir, yang termasuk bom parsel yang dikirim ke penjara terbesar Myanmar dan serangan udara pemerintah di negara bagian Kachin utara pada hari Minggu (23/10), yang menurut sebuah laporan mengatakan membunuh sekitar 80 orang termasuk banyak warga sipil.

Tidak ada perwakilan Myanmar yang hadir pada pertemuan khusus Menteri Luar Negeri Asean karena penguasa negara telah dilarang dari pertemuan tingkat tinggi blok sejak kudeta militer tahun lalu yang menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Ribuan orang telah ditangkap dan dibunuh dalam kekerasan sejak kudeta dan puluhan ribu telah melarikan diri dari negara itu.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa para menteri Asean menyatakan keprihatinan dan kekecewaan mereka, dan dalam beberapa kasus frustrasi, dengan kurangnya kemajuan yang signifikan dalam implementasi rencana perdamaian untuk Myanmar.

"Alih-alih maju, situasinya bahkan dikatakan memburuk dan terus memburuk," katanya.

"Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan," kata Marsudi. "Tanpa penghentian kekerasan, tidak akan ada kondisi kondusif untuk penyelesaian krisis politik ini."

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال