Korea Selatan Ajak Negara ASEAN Melawan Korea Utara


Duniatera.com
-- Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa Korsen dan negara-negara Asia Tenggara harus "bergabung" untuk menanggapi ancaman nuklir dari Korea Utara.

Ia mengatakan itu pada Selasa (5/9/2023) setelah Washington memperingatkan bahwa pemimpin Pyongyang akan melakukan perjalanan langka ke Rusia untuk pembicaraan senjata.

Yoon akan bertemu dengan rekan-rekannya dari Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, pada Rabu (6/9) setelah pertemuan puncak para pemimpin mereka, sebelum menghadiri KTT Asia Timur yang dihadiri oleh 18 negara keesokan harinya, yang juga akan dihadiri oleh Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kompas, Yoon mengatakan peluncuran rudal Korea Utara "merupakan ancaman langsung dan eksistensial" tidak hanya bagi Korea Selatan tetapi juga bagi sekutunya di Asia Tenggara.

"Di saat-saat seperti ini, Republik Korea dan ASEAN harus bergabung untuk merespons dengan tegas dan bekerja sama erat mengenai denuklirisasi Korea Utara," kata Yoon.

"Solidaritas dan kerjasama ASEAN-ROK harus ditingkatkan lebih lanjut, sehingga tatanan internasional berbasis aturan dapat berakar kuat di kawasan Indo-Pasifik."

Diharapkan anggota ASEAN dan Korea Selatan akan mengadopsi pernyataan bersama mengenai kerjasama regional, yang Yoon katakan akan menekankan dorongan para pemimpin untuk "Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan makmur".

Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berencana untuk melakukan kunjungan langka ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin untuk membahas kesepakatan senjata.

Dikabarkan Kim sedang mencari teknologi canggih untuk satelit dan kapal selam bertenaga nuklir serta bantuan pangan untuk negaranya yang miskin, sementara AS pekan lalu memperingatkan bahwa Moskow sedang mencari amunisi dan persediaan untuk upaya perangnya di Ukraina.

Pyongyang mendapatkan kecaman dari Washington, Seoul, dan Tokyo pada bulan Juli ketika meluncurkan rudal balistik antarbenua saat diplomat top bertemu di pinggiran pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Jakarta.

Dalam komunikasi draf KTT ASEAN yang dilihat oleh AFP, blok tersebut mencatat bahwa lonjakan peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara baru-baru ini adalah "perkembangan yang mengkhawatirkan" yang mengancam perdamaian regional.

Komunikasi draf tersebut menekankan pentingnya "dialog damai" di antara semua pihak dan mengulangi kesiapan blok untuk memainkan peran "konstruktif" dalam mencapai perdamaian di semenanjung Korea.

Pada KTT Asia Timur, Moskow akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال